Selasa, 01 September 2020

Agr. Ternak Ruminansia Perah : "Aspek teknis, zooteknis dan agroklmat pada ternak perah"

 Zooteknis adalah cara-cara pengolahan ternak yang bertujuan untuk meningkatkan hasil produksi, terutama dalam hal managemen perkandangan, cara pemberian pakan dan penanganan kesehatan ternak serta kebersihan lingkungan.

Agroklimat adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan ternak. Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan Ternak.

Berikut aspek Teknis, zooteknis dan agroklimat dalam pemeliharaan ternak sapi perah : 






Sumber : Achmad Firman. 2010. Agribisnis sapi perah. widya padjadjaran.




Agr. Ternak Ruminansia Perah (Peralatan Pemeliharaan dan pemerahan Sapi Perah)


Berikut adalah daftar peraltan pemeliharaan dan pemerahn yang di gunakan di peternakan sapi perah:

 Sumber : Achmad Firman. 2010. Agribisnis Sapi Perah (dari Hulu sampai hilir). Widya Padjadjaran.

Rabu, 29 Juli 2020

Mempersiapkan Kandang dan Peralatan Dalam Agribisnis Ternak Ruminansia Perah

a.         Persyaratan  kandang

Kandang sapi perah sebaiknya dirancang agar efektif untuk memenuhi persyaratan kesehatan dan kenyamanan ternak, enak dan nyaman untuk pekerja, efisien untuk tenaga dan alat-alat, pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan peraturan kesehatan. Kandang dilengkapi oleh bangunan dan alat-alat lain. Bangunan pelengkap kandang adalah kamar susu dan gudang. Kandang dan alat-alat saling disesuaikan agar penggunaannya efisien.

Kandang adalah tempat ternak beristirahat dan berteduh dari panas dan hujan. Kandang didirikan dengan memperhatikan persyaratan sebagai berikut:

1)          Luas kandang cukup. Luas kandang disesuaikan dengan jumlah sapi  perah yang dipelihara.

2)          Alas kandang padat dan tidak terlalu keras. Jika perlu kandang dilapisi alas tidur jerami.

3)          Ventilasi kandang berfungsi dengan baik. Udara masuk dan keluar

4)          kandang dengan lancar. Hindarkan angin bertiup langsung ke arah sapi perah.

5)          Kandang harus terang. Usahakan matahari pagi masuk ke dalam kandang

6)          Kandang selalu kering dan bersih. Peternak sebaiknya lebih memperhatikan lagi keadaan ini.

7)          Kandang dan sekitarnya tetap tenang dan aman. Hindarkan gangguan yang mungkin timbul di kandang.

 

Konstruksi kandang sebaiknya memperhatikan persyaratan pembuatan kandang ditambah dengan beberapa hal lain. Hal tambahan itu terlihat sebagai berikut:

1)          Lantai miring ke arah saluran pembuangan dan tidak licin. Dengan demikian, kotoran kandang mudah dibersihkan dengan air dan tidak ke got. Selain itu, kebersihan kandang selalu terjaga. Kemiringan lantai hendaknya sebesar 5ยบ atau 0,5% dan 2% masing-masing untuk kandang sapi laktasi dan dara.

2)          Bahan-bahan kandang tidak mempersukar kerja pembersihan kandang   dan   pembasmian parasit.

3)          Konstruksi kandang di dataran tinggi dan rendah sebaiknya memperhatikan temperatur udara yang terjadi di dalam kandang.


b.           Tipe dan Sistem Perkandangan

a)          Kandang Pedet (Calf House/Calf Pens)

 

Setelah anak sapi dipisahkan dari induknya pada umur 2-3 hari, anak sapi tersebut dikandangkan dalam calf pens yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Kandang untuk anak sapi pun harus memenuhi persyaratan dan ketentuan-ketentuan seperti pada kandang sapi dewasa. Calf pens ini harus direncanakan dan dibuat sedemikian rupa sehingga kandang mudah dibersihkan dan selalu dalam keadaan kering, bersih dan hangat. Temperatur ruangan yang cocok adalah 10-24°C, sedangkan temnperatur yang optimum 18,3°C berlaku di Indonesia. Ada tiga tipe kandang anak sapi ini yaitu:


         Gambar 1. Kandang Pedet (Calf House/Calf Pens)

          Sumber : www.gea-farmtechnologies.com


·                  Individual Pens.

Kandang yang dipergunakan untuk satu ekor anak sapi. Kandang ini dipergunakan sejak anak sapi dipisahkan dari induknya sampai anak sapi berumur 8-10 minggu. Dengan menggunakan sistem kandang ini anak sapi tidak saling berhubungan satu dengan lainnya, hal ini sangat menguntungkan karena dapat mencegah menularnya penyakit apabila salah satu anak sapi tersebut menderita suatu penyakit Sistem pembuangan kotoran/urine yang baik;

ร˜    Sapi dapat di ikat dengan tali sehingga tidak mengganggu sapi-sapi lainnya;

ร˜    Bebas dari bau-bauan artinya jauh dari tempat pembuangan sampah/kotoran dan dari kandang ternak lainnya;

ร˜   Luas kandang harus sesuai dengan umur dan kondisi sapi.

 

Hal ini perlu untuk diperhatikan karena selain dapat mempenga­ruhi kualitas susu yang dihasilkan, juga kenyamanan dan ketenangan bekerja dapat terjamin sehingga diharapkan diperoleh efisiensi usaha yang optimal.


                          Gambar 2. Individual Pens

                           Sumber : sangthothon.blogspot.com


·                  Group Pens  (Kandang untuk anak sapi yang lebih dari satu ekor)

Kandang untuk anak sapi yang lebih dari satu ekor. Banyaknya anak sapi tergantung dari besarnya kandang, tetapi berdasarkan A. Coletti (1966) bahwa group pens ini diisi 6-10 ekor dan kandang ini dipergunakan untuk anak-anak sapi yang tidak lagi mendapatkan air susu (diberikan air susu). Kandang dilengkapi dengan tempat makanan/ konsentrat dan bak makanan ini harus cukup untuk semua anak sapi apabila makan pada saat yang sama

 

                                       Gambar 3. Group Pens

                                      Sumber : www.extension.org 

 

·                  Portable Pens ( kandangdapat/mudah dibongkar/ dipasang dan dipindahkan).

Kandang ini sebenarnya sama dengan individual cals pens, hanya pens ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat/mudah dibongkar/ dipasang dan dipindahkan. Pens ini dapat dibuat dari kayu, ram kawat atau jeruji besi. Kandang ini biasanya ditempatkan di padang rumput yang terbuka dan bersih.

Halaman kandang anak sapi harus bebas dari parasit-parasit, terutanna cacing, lalat, dan serangga lainnya. Kandang anak sapi harus jauh dari kandang sapi dewasa, hal ini untuk mencegah menularnya penyakit.

 

                                       Gambar 4. Portable Pens

                                        Sumber ; www.abc.net.au

 

b)        Kandang Sapi Perah Dewasa

Syarat yang penting yang harus diperhatian untuk setiap kandang adalah ventilasi yang baik, temperatur ruangan yang optimum, kelembaban yang cocok, dan kebersihan/sanitasi yang baik.

Temperatur ruangan yang optimum untuk kandang sapi dara/ dewasa adalah 10°-15,5°C, yang cocok adalah 5°-21°C dengan kelembapan 50%-75%, yang cocok adalah 60%. Untuk ventilasi sebagai dasar adalah setiap berat badan 454 kg (1.000 Ibs) pada musim dingin sebanyak 2,8 m3/menit, sedangkan pada musim panas sebanyak 3,7 m3/menit (Ensminger, 1971).

Luas minimum per ekor untuk kandang sapi dara/dewasa adalah untuk umur 6-12 bulan 2,7 m2, umur 13-18 bulan 3,7 m2 dan untuk umur 19-24 4,7 m2 (Coletti, 1966).

·                  Kandang Konvensional (Conventional Dairy Barn)

Umumnya kandang konvensional terdiri dari dua macam yaitu one-row-plan atau two-row-plan. Kandang ini berukuran lebar 10- 11 m dan panjang 24-30 m (Coletti, 1966) dengan tipe two-row-plan dengan sapi-sapi menghadap ke luar atau ke dalam. Antara sapi satu dengan yang lainnya dapat memakai pemisah terbuat dari pipa besi, dinding tembok atau tidak memakai sama sekali, yang penting dan perlu dijaga adalah agar sapi-sapi tersebut tidak saling mengganggu.

Sapi-sapi hanya dapat berdiri dan berbaring tanpa dapat berkeliling ke belakang. Sistem kandang ini selain memudahkan dalam pemeliharaan juga memudahkan dalam pengawasan dan efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja.

                      Gambar 5. Kandang Konvensi (Conventional Dairy Barn)

                       Sumber : www.agrihunt.com


Ada tiga tipe yang bisa digunakan pada kandang konvensional dengan ukuran yang berbeda tergantung pada bangsa sapi yang dipelihara. Tipe-tipe tersebut adalah:

·                  Stanchion Stalls (sapi-sapi Iehernya dimasukkan ke dalam jeruji, terbuat dari pipa besi atau kayu yang kuat)

Pada sistem ini sapi-sapi Iehernya dimasukkan k dalam jeruji, terbuat dari pipa besi atau kayu yang kuat (pada ternak kambing disebut atau Heck system). Sistem ini dapat dibuat untuk keseluruhan sapi-sapi atau dibuat untuk tiap ekor sapi.

Sistem ini sapi-sapi kurang dapat bergerak bebas, tetapi mendapat­kan keuntungan kebersihan dari sapi-sapi tersebut.

 

                              Gambar 6. Stanchion Stalls

                               Sumber :  images.ourontario.ca

 

 

·                  Tie Stalls  (tipe kandang di mana sapi-sapi diikat Iehernya dengan ran- tai besi atau tali yang kuat dan ditambatkan pada pipa besi atau ring)

Yaitu tipe kandang di mana sapi-sapi diikat Iehernya dengan ran- tai besi atau tali yang kuat dan ditambatkan pada pipa besi atau ring yang dibuat khusus pada bagian dalam bak makanan. Kebanyakan peternak lebih menyukai tipe kandang ini, karena selain biaya le­bih murah juga bagi sapi-sapinya lebih banyak mendapat kebebasan bergerak.

 

                   Gambar 7. Tie Stall

         Sumber : www.equipementspfb.com


 

·                  Comfort Stalls (sapi-sapi dibariskan sampai batas maksi­mal sepanjang kandang )

Pada sistem ini di mana sapi-sapi dibariskan sampai batas maksi­mal sepanjang kandang tersebut. Sapi-sapi tidak diikat tetapi di atas bagian pinggul (kurang lebih 5-7,5 cm) dari tiap-tiap sapi digantungkan  besi yang dialirkan arus listrik, sehingga apabila sapi tersebut akan bergerak ke kanan atau ke kiri badan sapi terkena besi tersebut, akhirnya sapi akan terdiam.

         

                                                   Gambar 8. Comfort Stalls

                                            Sumber:www.realcowcomfort.com

  

Sapi-sapi tidak diikat tetapi di atas bagian pinggul (kurang lebih 5-7,5 cm) dari tiap-tiap sapi digantungkan  besi yang dialirkan arus listrik. Ukuran tipe kandang konvensional adalah sebagai berikut :

 

Table 1. Ukuran Kandang Sistem Konvensional

 

Berat

sapi

(kg)

Lingkar

dada

(cm)

Tipe kandang

 

 

 

 

No.

Stanchion stall

Comfort stall

Tie stall

 

 

 

 

 

 

 

Lbr
(cm)

Pjg
(cm)

Lbr
(cm)

Pjg
(cm)

Lbr
(cm)

Pjg
(cm)

1.

350

162,5

105

130

115

140

120

145

2.

450

175

115

140

120

150

130

155

3.

550

187,5

120

150

130

160

135

165

4.

650

197,5

130

160

135

170

170

175

5.

750

+210

135

170

142

180

180

185

 Sumber : Handbook For Dairymen, A Coletti, 1996.

 

·                  Sistem Kandang Bebas (Long Housing System)

Pada sistem kandang ini semua sapi dilepas di dalam kandang yang luas sehingga sapi-sapi dapat bergerak bebas dan berkeliaran sesukanya. Dengan menggunakan sistem kandang ini memungkinkan biaya membuat kandang lebih murah, dan untuk usaha peternakan yang besar serta membutuhkan sedikit tenaga kerja. Penggunaan sistem kandang ini juga mengurangi terjadinya luka pada puting susu, mengurangi terjadinya mastitis, kesehatan ternak lebih baik.

                                            Gambar 9. Sistem Kandang Bebas

                                                  (Long Housing System)

                                Sumber : peternakanpadangpanjang.wordpress.com

 

Bak makanan biasanya diletakkan di tengah-tengah atau di pinggir sepanjang kandang tersebut. Sistem kandang ini hanya terdapat di negara-negara maju dan jarang sekali terdapat di Indonesia, karena dengan sistem ini hanya efisien bila menggunakan mesin pemerah dan memerlukan tanah yang cukup luas. Pada sistem kandang ini memerlukan luas 4,65 m2/ekor sapi (Foley, 1973).

 

·                  Free Stall System (bagian pinggir kandang dipasang sekat-sekat pemisah dan setiap bagian hanya cukup satu ekor sapi untuk beristirahat)

Beberapa peternak telah mencoba untuk melengkapi Loose Housing System dengan cara memasang sistem Individual Stall. Di bagian pinggir kandang dipasang sekat-sekat pemisah dan setiap bagian hanya cukup satu ekor sapi untuk beristirahat. Jadi free stall sistem ini merupakan modifikasi pada Loose Housing System.

                                            Gambar 10. Free Stall System

                                                Sumber : www.agtrek.com



SUmber : BUku teks bahan Ajar Agribisnis Ternak Ruminansia Perah. direktorat pembinaan SMK Kemendikbud.